Fundamental


Agustus, harga perumahan Inggris turun lagi

Selasa, 31 Agustus 2010

LONDON. Harga perumahan di Inggris terus saja melorot. Menurut hasil survei Hometrack Ltd, pada bulan Agustus ini, penurunannya bahkan merupakan yang terbesar dalam 16 bulan terakhir.

Berdasarkan data yang dihimpun Hometrack, harga rumah rata-rata di Inggris mengalami penurunan sebesar 0,3^ dari bulan sebelumnya menjadi Ł 158.200  g atau setara dengan US$ 246.000. Itu merupakan penurunan terbesar sejak April 2009. Catatan saja, indeks Hometrack didapat dari hasil survei terhadap 5.100 agen real estate dan surveyor.

Data ini kian menambah bukti kalau pasar perumahan di Inggris kian melemah. Belum lagi, sejumlah analis memprediksi, data yang bakal dirilis hari ini(31/8) akan menunjukkan pihak perbankan tak akan banyak mengucurkan kredit perumahan pada Agustus ini.

"Pasar perumahan saat ini sedang dalam proses penetapan harga kembali yang akan berlangsung dalam enam hingga 12 bulan mendatang," jelas Richard Donnel, Direktur riset Hometrack. Dia menambahkan, masalah lainnya, saat ini permintaan untuk pasar perumahan Inggris juga mengalami penurunan yang cukup tajam.

Data Hometrack juga menunjukkan, harga perumahan jika dibandingkan tahun lalu hanya mengalami kenaikan sebesar 1,5%. Kenaikan tersebut merupakan yang paling kecil dalam lima bulan belakangan. Sementara itu, tingkat permintaan anjlok 2,2%.


Hungaria tidak bisa menambah defisit

Selasa, 31 Agustus 2010

BUDAPEST. Rencana pemerintah Hungaria untuk menunda pemangkasan defisit anggaran tahun ini kandas. Uni Eropa tidak mengizinkan Hungaria menambah defisit anggaran demi mendorong pertumbuhan.

"Dalam suatu periode di mana anggota Uni Eropa lainnya di jalur konsolidasi fiskal, Hungaria tidak bisa melenceng dari jalur ini," kata Olli Rehn, Ketua Komisi Ekonomi dan Moneter Uni Eropa. Alih-alih menambah defisit, Uni Eropa malah mendesak Hungaria melakukan penghematan.

Perundingan antara Hungaria, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Uni Eropa berakhir bulan lalu. Pasalnya, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menolak berkomitmen menurunkan defisit anggaran Hungaria ke level di bawah 3% pada tahun 2011.

Orban menilai, Hungaria membutuhkan defisit lebih tinggi agar bisa memberikan stimulus ekonomi. Pernyataan ini mengingkari janji yang ia ucapkan April lalu. Waktu itu, ia berjanji akan mengakhiri resesi terburuk Hungaria dalam 18 tahun terakhir itu.



Indeks kepercayaan Eropa catat rekor

Selasa, 31 Agustus 2010
BRUSSELS. Indeks kepercayaan ekonomi Eropa di bulan Agustus 2010 mencatat rekor tertinggi dalam periode lebih dari dua tahun. Kenaikan itu seiring meningkatnya ekspor ke level tercepat dalam empat tahun terakhir pada kuartal II 2010 lalu.

Komisi Eropa, Senin (30/8), melaporkan, indeks sentimen eksekutif dan konsumen di 16 negara Uni Eropa di Agustus meningkat ke level 101,8 dari level 101,1 di bulan Juli. Angka ini merupakan level tertinggi sejak Maret 2008. Juga melebihi estimasi median dari 28 ekonom yang disurvei Bloomberg, yang memperkirakan indeks Agustus 101,6.

Meski begitu, penguatan indeks kepercayaan Eropa bisa tertahan. Apalagi setelah ekonomi global memberi sinyal perlambatan dan pemerintah di kawasan tengah berupaya memangkas belanja untuk menekan defisit anggaran.

Apalagi, data ekonomi lain belum menjanjikan. Misal, ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal II 2010 tumbuh di bawah perkiraan. Sedangkan pertumbuhan sektor industri dan jasa Eropa bulan Agustus ini masih melambat.

"Belum ada alasan yang kuat kenapa Eropa bisa terpisah dari perlambatan ekonomi global," ujar David Kohl, Kepala Ekonom Julius Baer Group.

Belanja Konsumen AS Naik Dilaju Tercepat Dalam 4 Bulan
 

Selasa, 31 Agustus 2010
Belanja konsumen AS naik pada bulan Juli di laju terkuat dalam empat bulan, didukung oleh kenaikan kecil pada pendapatan yang menawarkan harapan bahwa konsumen akan mampu untuk bisa berkontribusi ke pemulihan ekonomi yang moderat.

Analis mengatakan kenaikan 0,4 persen dalam pengeluaran yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan pada hari Senin sedikit memberikan rasa lega setelah sejumlah data lemah untuk bulan Juli dan membantu meredakan kekhawatiran bahwa ekonomi sedang meluncur kembali ke resesi.

Peningkatan pengeluaran berhasil mengalahkan ekspektasi di pasar keuangan untuk naik 0,3 persen. Pengeluaran, yang datar pada bulan Juni, didukung oleh kenaikan  0,2 persen pada pendapatan dan rumah tangga mulai merogoh ke dalam tabungan mereka.

Investor khawatir, bagaimanapun, bahwa tingkat pengangguran yang tinggi akan terus menjadi halangan belanja dan menekan saham-saham AS, mendorong Dow Jones turun ke hanya beberapa poin dari level psikologis 10.000 yang signifikan..

Data sampai saat ini telah mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi AS dari resesi terpanjang dan terdalam sejak tahun 1930 mungkin melambat lebih lanjut pada kuartal ketiga tahun ini.


Minyak Terkoreksi, Data Pengangguran Naik

J
um'at, 06 Agustus 2010
Harga minyak mentah dunia kembali terkoreksi, kendati bertahan di level USD82 per barel, pada penutupan perdagangan Kamis (5/8/2010) waktu setempat.

Data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan tak terduga ke level tertinggi sejak April, sehingga menjadi kekhawatiran investor terhadap pemulihan ekonomi terbesar di dunia.

Seperti dikutip dari AFP, Jumat (6/8/2010), untuk kontrak utama di New York, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman September, merosot 46 sen dolar Amerika menjadi USD82,01 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah jenis Brent North Sea di London, untuk pengiriman September ikut turun 59 sen dolar Amerika ke posisi USD81,61.

Dalam laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim awal terhadap manfaat pengangguran mengalami lonjakan 4,1 persen menjadi 479 ribu pada pekan yang berakhir 31 Juli, membingungkan kebanyakan analis yang memperkirakan klaim turun 455 ribu.

Data pengangguran terbaru datang menjelang laporan utama pemerintah AS Jumat, yang sebagian besar ekonom mengatakan diperkirakan menunjukkan pengangguran sudah tinggi karena perusahaan tetap enggan untuk merekrut pekerja dalam jumlah besar.

Meskipun angka klaim pengangguran tidak mungkin untuk mempengaruhi data gaji Jumat, yang dikumpulkan dalam survei sebelumnya, pasar gelisah, dengan sebagian besar saham turun. "Ada sedikit kelemahan setelah data pekerjaan AS keluar," kata Tom Bentz, seorang analis di BNP Paribas.

Harga minyak jatuh pada hari Rabu untuk pertama kalinya dalam lima sesi meskipun data menunjukkan penurunan dalam persediaan minyak mentah AS menunjukkan permintaan yang lebih besar dalam perekonomian terbesar di dunia.

Wall Street Melorot Atas Jobless Klaim

Jum'at, 06 Agustus, 2010
Saham AS bergerak lebih rendah pada hari Kamis (05/08) seiring peningkatan yang tak terduga dari jobless klaim dan penjualan ritel yang kurang mengesankan di bulan Juli meredam optimisme jelang laporan payrolls bulanan.

Investor berhati-hati sebelum laporan pekerja hari Jum'at nanti, dan setelah peningkatan sebesar 10% di S&P 500 sejak 2 Juli. Data pada hari Kamis menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran naik menjadi 479,000, angka tertinggi sejak awal April.

"Data klaim hari ini cukup mengecewakan dan pastinya akan memiliki implikasi negatif terhadap angka non-farm besok", ujar Phil Orlando, kepala strategi pasar di Federated Investors,  New York.

Jika data pekerja hari Jum'at mendorong S&P 500 mendekati tertinggi di bulan Juni, grafik akan menunjukkan tolak ukur bagi rally.

Dow Jones industrial average tergelincir 5.45 poin (0.05%) menjadi 10,674.98. Standard & Poor's 500 Index turun 1.43 poin (0.13%) menjadi 1,125.81. Nasdaq Composite Index kehilangan 10.51 poin (0.46%) menjadi 2,293.06.


Harga Emas Merangkak Naik


Rabu, 04 Agustus 2010
LONDON - Harga emas kembali naik terbesar selama periode empat bulan terakhir. Hal ini seiring dengan kebijakan China, negara konsumen emas terbesar kedua, yang berencana melonggarkan peraturan perdagangan logam.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/8/2010), China kemarin mengumumkan akan memberikan izin bagi sejumlah bank untuk mengimpor dan mengekspor emas serta setuju untuk memberikan akses kepada lebih banyak lagi perusahaan asing agar bisa bergabung dalam perdagangan komoditas emas. Di mana kontrak emas naik 8,3 persen tahun ini setelah naik selama sembilan tahun berturut-turut.

"Investor siap untuk mengumpulkan emas, dan dolar akan tetap melemah. Berita dari China sangat optimis untuk pasar, ini merupakan keputusan yang besar," ujar Presiden T&K Futures & Options di Port St Lucie Michael K Smith, di Florida.

Harga kontrak emas untuk periode Desember naik USD2,10 atau 0,2 persen menjadi USD1.187,50 pada pukul 13.40 waktu setempat di Comex, New York. Harga kontrak tersebut naik untuk lima sesi perdagangan berturut-turut, kenaikan terbesar sejak 7 April.

Harga kontrak perak untuk pengiriman September sedikit berubah di level USD18,422 per ounce. Harga platinum untuk pengiriman Oktober turun 0,9 persen atau USD15,10 menjadi USD1.587,10 di New York Mercantile. Harga Paladium berjangka untuk September turun USD9,40 atau 1,8 persen.

Sekadar mengingatkan, harga emas pada perdagangan kemarin, kembali melemah alias menjadi semakin murah. Pelaku pasar tampaknya lebih memilih untuk masuk ke pasar saham dan komoditas minyak.

Seperti dikutip dari yahoofinance, harga emas malah melemah tipis sekira 0,01 persen menjadi USD1.183,3 per oz, dengan kisaran perdagangan harian di USD1.171,4-USD1.183,9 per oz. Di mana saham-saham AS menguat kelevel tertingginya dalam 10 minggu pada hari Senin dan S&P 500 menembus level utama teknikal karena melemahnya dolar AS yang mendorong saham-saham energi dan bahan baku.



Bantu AS, IMF Bakal Gelontori Stimulus Lebih Besar

Senin, 02 Agustus 2010
WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengatakan bakal mengelontorkan stimulus lebih besar lagi, jika hal
tersebut dibutuhkan untuk membantu pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS)
yang lambat.

Peringatan bahwa pemulihan ekonomi AS kian melambat telah disampaikan
pekan lalu dan prospek ke depannya masih belum jelas. "Selanjutnya
tindakan tegas diperlukan untuk mencapai pertumbuhan jangka menengah yang
stabil dan risiko batas yang dibutuhkan bagi dunia internasional akibat
yang merugikan ke depannya," ujar salah satu Direktur IMF, seperti dikutip
dari AFP, Jumat (30/7/2010).

Sebuah survei baru dari Federal Reserve yang dirilis Rabu 28 Juli
menemukan pertumbuhan ekonomi AS musim panas ini disertai sejumlah risiko.
Adapun dari 12 daerah yang disurvei The Fed, menghasilkan pertumbuhan yang
stabil di Cleveland dan Kansas City, namun melambat di Atlanta dan
Chicago. Kegiatan ekonomi di tempat lain juga bergerak perlahan.

Pengangguran yang tinggi dan kehati-hatian konsumen dan bisnis telah
melemahkan pasar perumahan dan Wall Street. Manufaktur menguat di beberapa
daerah, namun setengah dari mereka, yaitu New York, Cleveland, Kansas
City, Chicago, Atlanta dan Richmond dilaporkan melambat dan flat.

Produksi baja menurun di Chicago dan Cleveland. Retailer melaporkan
keuntungan penjualan meskipun di beberapa tempat pedagang mengatakan
pembeli difokuskan pada kebutuhan. Penjualan barang-barang besar lebih
lambat.

Bahkan, sebagian besar laporan di wilayah ini menemukan bahwa penjualan
mobil jatuh. Pasar perumahan lebih lambat setelah kredit pajak berakhir
pada April. Bisnis real estat komersial terus berjuang di 12 daerah
survei.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Update 2010 yang
dipublikasikan, IMF memberikan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia
2010 menjadi 4,6 persen dari sebelumnya 4,2 persen, menyusul aktivitas
perekonomian yang lebih kuat pada semester I tahun ini.

Meski demikian, pada saat yang sama, IMF melihat risiko penurunan
(downside risk) telah melonjak tajam di tengah gejolak keuangan baru-baru
ini. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan bergantung pada
kebijakan untuk memulihkan kepercayaan dan stabilitas, terutama di kawasan
euro
Wall Street Catatkan Rekor Tertinggi

Senin, 02 Agustus 2010
NEW YORK - Indeks saham Amerika Serikat (AS) hanya bergerak tipis pada akhir pekan ini, di mana Dow Jones turun tipis, sementara S&P Nasdaq menguat tipis.

Walau demikian, indeks Wall Street mecatatkan rekor pada bulan Juni ini sebagai bulan terbaik sepanjang tahun 2010. Hal ini akibat dari positifnya data laporan keuangan semester I-2010 dari emiten-emitennya, serta data kemiskinan yang lebh baik dari ekpetasi pasar.

Pada bulan Juli ini, indeks Dow Jones naik 7,1 persen, S&P 500 berhasil menguat 6,9 persen serta indeks Nasdaq juga bertambah sebanyak 6,9 persen.

Pada Jumat (30/7/2010) waktu setempat, Dow Jones turun sebanyak 1,22 poin atau 0,01 persen ke 10.465,94. Sementara indeks Standard & Poor's 500 malah naik 0,05 poin atau 0,00 persen ke 1.101,58 begitu juga dengan indeks Nasdaq naik 3,01 poin atau 0,13 persen ke 2,254.70.

Sementara itu, untuk minggu ini Dow Jones naik 0,4 persen, S&P 500 turun 0,1 persen dan Nasdaq turun 0,7 persen.

Walau Dow Jones menguat sebanyak tujuh persen, ternyata volume transaksi masih sangat rendah. Sebelumnya, pada Mei-Juni indeks utama Wall Street ini sempat melemah hingga sebanyak 14 persen.

Konflik antara kabar laba perusahaan yang kuat dan tak bersemangatnya data-data ekonomi telah membuat indeks bergerak dengan volatilitas yang tinggi sepanjang Juli. Sebelum membuka hari Jumat, data Pendapatan Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua mengecewakan investor, meskipun saham berangsur kembali menguat kemudian.

Kurangnya arah yang jelas telah menyebabkan perdagangan lebih mengacu kepada sisi teknikal, di mana dengan S&P menemukan dukungan untuk menguat dari posisi awal 1.100, posisi tertinggi di atas 200-hari rata-rata bergerak di sekitar 1.115. Sebuah langkah yang berkelanjutan di atas permukaan yang akan bullish bagi investor.

"Indeks telah tiga kali gagal menguat. Selanjutnya, pelaku pasar lebih mengutamakan sisi teknikal," kata vice president of financial research and senior equity index analyst at MF Global Nick Kalivas, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (31/7/2010).
GDP AS +2.4% Di 2Q; Konsensus +2.5%
Senin, 02 Agustus 2010
Ekonomi AS lamban di kuartal kedua tahun ini dan pemerintah mengatakan resesi lebih dalam dari keyakinan sebelumnya, menambah kecemasan atas kekuatan pemulihan.

Departemen Perdagangan, Jum'at (30/7) mengatakan gross domestic product (GDP) AS atau nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan naik diangka disesuaikan musiman tahunan 2.4% di April sampai Juni. Dalam estimasi pertama indikator acuan ekonomi, pemerintah melaporkan bahwa pertumbuhan merubah investasi bisnis dan ekspor. Belanja konsumen, suatu kunci penggerak pertumbuhan bagi ekonomi AS melakukan kontribusi
pertumbuhan lebih kecil.

Ekonom dipolling Dow Jones Newswires mengekspektasi GDP naik sebesar 2.5% di kuartal kedua. Di kuartal pertama, ekonomi tumbuh sebesar 3.7%, revisi naik dari laporan semula naik 2.7%. Tetapi estimasi pertumbuhan semua jalan kembali ke awal 2007 direvisi lebih rendah.

Setelah menderita turun lebih buruk sejak 1930, ekonomi AS mulai mengambil langkah kecil menuju setahun yang lalu, terbantu oleh pedasnya suku bunga pinjaman the Federal Reserve dan pemangkasan pajak pemerintah. Tetapi data saat ini meningkatkan pertanyaan tentang ketahanan pemulihan. Pasar kerja masih lemah dengan hampir satu dari 10 orang Amerika menganggur dan pertumbuhan dalam belanja konsumen dan manufaktur tampak lamban.

Revisi data pemerintah selama tiga tahun lalu menunjukkan keluarnya ekonomi dari kesuraman lebih lemah dari estimasi sebelumnya. Dalam kuartal akhir di 2009, sebagai contoh, GDP naik di angka tahunan 5.0% seiring belanja konsumen tidak tumbuh sebanyak perkiraan sebelumnya. Estimasi sebelumnya GDP naik sebesar 5.6%.

Di sebagian besar kuartal saat ini yang ada, belanja konsumen naik dengan angka tahunan moderat di 1.6% di April hingga Juni. Belanja orang Amerika yang melaporkan lebih dari 2/3 ekonomi naik sebesar 1.9% di 1/3 bulan tahun itu.

Sementara itu, belanja bisnis perlatan dan perangkat lunak terus naik sebesar 21.9% di kuartal kedua dibandingkan dengan kenaikan 20.4% dalam 1/3 bulan. Sorotan angka kontras dalam ekonomi di antara perusahaan untung tinggi dan pasar kerja terus-menerus lemah.

Ketua Federal Reserve Ben Bernanke, yang pekan lalu mengatakan outlook ekonomi pasti luar biasa, menekan kekuatan pemulihan akan menggantung atas apakah belanja konsumen dan perusahaan cukup berinvestasi untuk menebus kaburnya dukungan dari pemerintah.

Dengan pengangguran masih di 9.5% dan warga Amerika khawatir bahwa pajak akan naik untuk memangkas defisit anggaran besar yang masih ragu. Ketika mereka bertemu 10 Agustus, pejabat Fed dengan luas mengekspektasi dengan mengulangi mereka melihat suku bunga tetap mendekati nol untuk sementara dan sepertinya setidaknya mendiskusikan jalan mereka bisa mendukung ekonomi selanjutnya. Seorang pejabat Fed Kamis mengingatkan deflasi menumbuhkan resiko bagi ekonomi.

Dalam tanda pelemahan ekonomi, laporan Jum'at menunjukkan harga naik terus dengan bergerak turun di kuartal kedua dari level rendah sesudahnya.

Inflasi yang mendasari kecuali gerakan volatilitas di harga makanan dan energi dan diamati dekat oleh the Fed naik sebesar 1.1% di periode April hingga Juni dari kuartal sebelumnya. Itu adalah catatan terendah dari the core personal consumption expenditure index sejak 1/3 bulan di 2009 dan muncul setelah kenaikan 1.2% di kuartal pertama tahun ini.

Ukuran inflasi lain dalam laporan pemerintah juga redam. Seluruh indeks harga untuk personal consumption expenditures naik hanya sebesar 0.1% di kuartal kedua, lamban tajam dari kenaikan 2.1% di kuartal pertama. Harga beli Gross domestic naik hanya 0.1%, setelah kenaikan 2.1% di kuartal pertama. Deretan tertimbang indeks harga GDP naik sebesar 1.8%
dibandingkan dengan 1.0% di 1/3 bulan.

Di tahun 2009, pemerintah mengatakan ekonomi AS kontrak sebesar 2.6% dibanding dengan estimasi sebelumnya turun 2.4%. Di tahun 2008, GDP flat, sebagai ganti naiknya 0.4% seperti estimasi sebelumnya di 2007, ekonomi terbesar dunia memperluas turun sebesar 2.1% dari laporan semula naik 1.9%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.